RSS

GILI BANTA

Eksotisme Taman Laut di Ujung Timur Sumbawa

This slideshow requires JavaScript.


Tak berlebihan bila para penyelam yang pernah berkunjung ke Gili Banta berkata “Gili Banta is paradise of diver” – surganya para penyelam. Gili Banta menjanjikan eksotisme taman laut yang belum pernah Anda jumpai di mana pun.

Katakan “I wil be there”, Anda akan menikmati pasir putih dan terumbu karang yang indah. Alam menyambutmu dengan ucapan “welcome to the last paradise”. Nikmati dan rasakan keindahan berbagai biota laut, maha karya Sang Pencipta.

Bagi Anda yang hobi mancing, atau sekedar ingin berenang sambil bersnorkeling dan menikmati keindahan pantai, Gili Banta tentunya tempat yang tepat. Jadikan Gili Banta sebagai momen terindah bersama keluarga.

Menuju Gili Banta sangatlah mudah dan murah. Jika Anda berada di Kota Bima, cukup dengan menggunakan bus dari Terminal Kumbe menuju terminal Paji di Kecamatan Sape dengan waktu tempuuh 1,5 jam. Sepanjang perjalanan Anda akan menikmati sensasi berkendaraan di jalan yang berliku-liku dengan pemandangan sisi kanan dan kiri penuh tebing terjal dan curam. Tidak perlu khawatir karena sopir bus sudah sangat terbiasa dengan kondisi jalan seperti ini.

Sesampainya di terminal Paji, perjalanan Anda akan diteruskan menuju pelabuhan Laut Sape dengan jarak tempuh kurng lebih 10 menit. Anda bisa menggunakan transportasi ojek atau benhur (Kendaraan tradisional menggunakan kuda) yang akan mengantarkan Anda ke Gili Banta. Yakinlah bahwa Gili Banta akan menawarkan perjalanan wisata yang sangat menyenangkan dan memberikan kesan mendalam dalam hidup Anda, karena Gili Banta is paradise of diver. [Sumber: Kenali dan Cintai Bima]

 
Leave a comment

Posted by on May 2, 2011 in Wisata Alam

 

SATONDA

Misteri Alam Dalam Keindahan Yang Memukau

 Pulau tua dengan luas 4,8 kilometer persegi, di dalamnya terdapat sebuah danau seluas 0,8 kilometer persegi. Keindahan alamnya menyimpan misteri, mengajak kita untuk selalu bercengkrama dengan nuansanya yang indah.

Aroma laut langsung mengucapkan selamat datang – sentuh dengan tangan dan rasakanlah. Air danau yang asin segera menyambut. Anda juga akan menyaksikan dasar danau berkarang. Sebuah keajaiban dunia yang tak mungkin kita lewatkan begitu saja. Misteri alam yang terjadi sejak 2000 tahun sebelum masehi. Ketika air laut diluar danau mengalami pasang surut, danau pun mengalami pasang surut. Satonda, begitulah orang-orang mengenalnya.

Injakan kakimu di pesisir pantai, pandangilah bibir pantainya yang mungil, maka senyum biota laut akan menyambutmu bersama karang-karang tua yang kokoh dan ikan-ikan hias yang indah, penyu hijau yang lucu, tak akan mampu menahan keinginan untuk bersnorkling- atau sekedar menikmati hawa danau yang sejuk.

Di ujung sana terlihat bangau putih menari, itik-itik liar sedang bercengkrama, menyelam dan berenang, seolah menikmati beningnya air laut.

Tanaman-tanaman liar, akan menemani sepanjang perjalanan mengitari danau. Di sana terdapat pohon Kalibuda yang getahnya beracun, dipercaya sebagai pohon keramat. Pada ranting-rantingnya bergantungan “batu cita-cita”, yaitu batu yang diikat tali digantungkan pada rantingnya dan dipercayai sebagai tempat menyalurkan keinginan. Di sebelahnya terdapat makam keramat seseorang yang dipercayai mengalami moksa (raganya menghilang).

Bagi Anda yang mengagumi alam dapat menyaksikan indahnya bias-bias cahaya matahari tenggelam. Bagi yang menyukai panjat tebing, di sana terdapat tebing terjal, bukit berhutan dan semak belukar yang ditumbuhi bermacam tumbuhan. Ilmuwan atau mahasiswa, bisa berwisata sekaligus melakukan penelitian tentang terbentuknya sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, jenis lumut dan karang serta perubahan zat kimia. Suasana terasa lebih lengkap oleh suara burung dan monyet.

Untuk mencapai Pulau Satonda sangatlah mudah. Banyak pilihan sesuai dengan isi kantong Anda. Tersedia transportasi umum dengan bus yang menuju Desa Labuhan Kananga Kecamatan Tambora dari Terminal Dara Kota Bima, waktu tempuh 3 – 4 jam. Bila ingin menikmati suasana perjalanan bersama keluarga, Anda bisa memanfaatkan jasa rent car dengan harga yang cukup terjangkau, berkisar antara Rp 350.000,- hingga Rp 400.000,- per hari.

Sesampainya di Labuhan Kananga Anda akan disambut oleh masyarakat yang akan mengantarkan Anda. Di sana Anda akan disambut dengan tari tradisional. Rumah masyarakat di Desa Labuan Kananga bisa menjadi pilihan sebagai tempat bermalam. Perjalanan dari daratan menuju Pulau Satonda dengan menggunakan speed boat membutuhkan waktu 10 menit. Bila Anda tertarik, bisa menghubungi saudara Jufri, Ketua MAPATA (Masyarakat Pecinta Alam Tambora), mobile: 081 339 789 369. Have a nice trip. [Sumber: Kenali dan Cintai Bima]

 

 
Leave a comment

Posted by on May 2, 2011 in Wisata Alam